Sudahkah Kau Memeluk Dirimu?

By Zulfa Rahmatina - 10:00 PM


Aku mencari-cari cara untuk mencintai diri dengan tepat. Semula, mencintai diri kukira cukup dengan merawat tubuh, mengistirahatkannya ketika lelah, memiliki waktu ‘me time’, mampu mengendalikan emosi negatif, selalu berpikiran positif, mengenali potensi diri, atau memastikan tubuh mengonsumsi makanan yang bergizi dan penuh nutrisi. Aku juga tidak tahu pasti apakah seperti saran dosenku, mencintai diri bisa kulakukan melalui self healing, menggunakan metode masyarakat Hawaii kuno dalam mempertahankan kewarasan jiwanya, memutar nyanyian hooponopono, merasakan diri seperti berada di antara debur ombak dan lambaian nyiur kelapa, sembari memeluk dan mengafirmasi diri dengan beberapa mantra, diriku, ‘maafkan aku, tolong ampuni aku, terima kasih, aku mencintaimu,’. Barangkali, mencintai diri adalah dengan melakukan setiap hal yang terasa menyenangkan?

Semakin mencari, semakin kusadari bahwa sebagaimana mencintai orang lain, cara mencintai diri adalah dengan mencintai kepercayaan yang dengan sadar telah kupilih sebagai penerang jalan yang gulita, mencintai diri adalah dengan mencintai agama. Mencintai agama membuatku menemukan cara mencintai diri dengan tepat. Benar, barangkali, memastikan diri tidak lama-lama berkubang dalam pengalaman masa lalu yang pahit, menjadwalkan perawatan tubuh, membaca buku-buku bermakna, menerima bagaimana pun kondisi diri, dan memastikan hal-hal baik terjadi pada diri termasuk cara untuk mencintai diri sendiri.

Tetapi, lebih dari itu, mencintai diri adalah memastikan bahwa diri selalu dalam ketaatan kepada Allah. Mencintai diri adalah dengan tidak membiarkan diri terlena dengan hal-hal buruk yang dimurka-Nya, mencintai diri adalah enggan melakukan hal-hal yang merusak kesucian batin, mencintai diri adalah dengan tidak menodai amal-amal yang dikarya menjadi jerumus timbunan dosa, mencintai diri adalah dengan berusaha mengerja setiap apa yang dititah-Nya, mencintai diri adalah upaya untuk meraih limpah ridha-Nya. Mencintai diri adalah keinginan untuk selalu berada pada jalan-jalan kebaikan—hal-hal yang membuat bahagia dan ketenangan lebih mudah menyusup dan menyeruak.

Mencintai diri adalah ketika di akhir hari, kita berbicara dengan lembut pada diri kita sendiri,
aku mencintaimu.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar