Pernikahan
merupakan ibadah terpanjang dalam hidup kita, di mana di dalam menjalankannya
kita membutuhkan ilmu dan mempertahankannya membutuhkan keimanan. Maka, perlu
kita renungkan seperti apa visi yang kita miliki hingga kelak pantas
mendapatkan syurga.
Visi dan
Misi Pernikahan
Visi
adalah apa yang ingin kita lakukan di dalam pernikahan. Sebisa mungkin, visi
disesuaikan dengan apa yang kita inginkan. Jika visi kita adalah untuk menuju
syurga, maka misi atau langkah-langkah yang dilakukan pun harus menujunya. Sesudah
memasuki gerbang pernikahan, bicarakan antara suami dan istri apa yang mimpi
yang ingin dilakukan bersama-sama di dalam ibadah pernikahan.
Pertanyaannya
kemudian, apakah visi dan misi pernikahan yang akan dijalani? Di dalam QS. At
Taubah: 72, disebutkan artinya, “Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin
laki-laki dan perempuan, akan mendapatkan syurga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya dan mendapat tempat yang baik di syurga
‘And dan keridhoan Allah lebih besar. Itulah kemenangan yang agung,” Artinya,
hal yang terbesar di hidup ini adalah ridha Allah. Sehingga apa pun yang kita
lakukan di dunia ini, segalanya bisa dikatakan sebagai ibadah, asal niatnya
untuk mencari ridha Allah.
Ada perbedaan
bagi seorang perempuan ketika masih gadis dan telah menjadi istri dalam
menggapai ridha Allah. Sebelum seorang perempuan menikah, kewajiban taat berada
pada orang tua. Tetapi ketika telah menikah, tanggungjawab dari orang tua
berpindah kepada suami, begitu juga kewajiban untuk taat, sepanjang suami tidak
bermaksiat kepada Allah. Ketika ridha Allah sama-sama disepakati oleh suami-istri
di dalam menjalani pernikahan, niscaya langkah akan menjadi mudah.
Pintu
Syurga Wanita
Rasulullah
SAW, “Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan
Ramadhan, menjaga kemaluannya dan mentaati suaminya; niscaya akan dikatakan
padanya: ‘Masuklah ke dalam syurga dari pintu manapun yang kamu mau’,”
(HR. Ahmad dari Abdurrahman bin Auf).
Definisi
Qurrota A’yun
وَالَّذِيۡنَ يَقُوۡلُوۡنَ رَبَّنَا هَبۡ لَـنَا مِنۡ
اَزۡوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعۡيُنٍ وَّاجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِيۡنَ
اِمَامًا
“Dan orang orang yang berkata: “Ya
Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami
sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang
bertakwa,” [QS. Al Furqon: 74]
Makna dari
penyejuk hati ada dua, yakni keturunan yang mengerjakan ketaatan sehingga dari
ketaatannya itu menyenangkan hati orang tuanya di dunia dan akhirat. Sedangkan makna
yang kedua adalah dari Imam Qurtubi berkata, “Sesungguhnya jika manusia diberi berkah dalam
harta dan anaknya, maka matanya menunjukkan kebahagiaan karena keluarga dan
kerabatnya. Sehingga ketika ia mempunyai seorang isteri
niscaya berkumpul di dalam dirinya angan-angan kepada istrinya berupa kecantikan, harga diri, pandangan, dan
kewaspadaan. Jika ia memilki keturunan yang senantiasa menjaga ketaatan dan
membantunya dalam menunaikan tugas-tugas agama dan keduniawian, serta tidak
berpaling kepada suami yang lain, dan tidak pula kepada anak yang lain.
Sehingga matanya menjadi tenang dan tidak berpaling kepada yang lainnya, maka
itulah kebahagiaan mata dan ketenangan jiwa.”
Cantik
Menurut Islam
Menurut
Islam, Allah tidak pernah melihat bentuk rupa, tetapi pada hati dan amal. Artinya,
cantik menurut Islam tidak hanya dari wajah saja, tetapi juga dari hati. Kecantikan
yang lebih diutamakan dalam Islam adalah kecantikan batin, bukan paras saja. Maka
ya akhwat, jangan rendah diri dan berkecil hati karena tidak semua lelaki hanya
menilai dari parasnya saja.
Ada pula
hadits yang menyebut bahwa wanita dinikahi karena 4 hal, harta, kedudukan, paras
dan agama. Tetapi yang disarankan adalah karena agamanya, karena jika tidak
niscaya akan merugi. Wanita yang paling baik juga disebut hadits yang paling menyenangkan
jika dilihat suaminya. Namun, pengertian menyenangkan di sini pun masuk ke
dalam ranah personal masing-masing. Tidak semua lelaki menyukai wanita yang
berhias, dan sebaliknya. Maka hal ini perlu dikomunikasikan dengan suami.
Merawat
Kecantikan Lahir
Berhias
seharusnya diniatkan untuk suami, dan dilakukan di dalam rumah dengan niat
menyenangkan hati suami. Namun beberapa yang perlu dicatat adalah berhias
dengan sesuatu yang mubah dan bukan dari barang yang haram, rajin merawat diri
dengan tidak mengubah ciptaan Allah, dan melaksanakan pola hidup sehat untuk
menjaga kesehatan kulit, seperti menjaga kulit agar terhidrasi dengan baik
lewat minum air putih sebanyak minimal 8 gelas sehari, dan makan dengan gizi
seimbang dengan memperbanyak sayur dan buah.
Cara merawat
diri yang paling mudah adalah dengan mandi 2x sehari, memakai wewangian ketika
ada di dekat suami, rajin memotong kuku setiap hari Jumat, atau mencukur bulu
kemaluan. Jangan lupa untuk menyisir rambut sesibuk apapun di rumah.
Merawat Kecantikan
Batin
Merawat kecantikan
batin dapat dilakukan dengan berwudhu, menghilangkan sifat pemarah, sombong,
iri dengki; sholat tepat waktu, banyak membaca Al-Qur;an; memperbanyak sholat
dan puasa sunnah; memperbanyak amal kebaikan, menyayangi anak yatim, tidak
melakukan perbuatan maksiat, menutup aurat dan mengutamakan kecantikan batin. Sebab
dari kecantikan batin akan memancarkan aura yang menyenangkan.
Merawat
Alat Reproduksi Wanita
Alat reproduksi
wanita terdiri dari lima hal penting yaitu vulva (bagian luar yang tampak),
vagina (lorong panjang yang menghubungkan vulva dan pintu rahim), uterus/rahim
(berbentuk seperti buah pir terbalik, tempat janin tinggal), tuba
fallopi/penggantung rahim (akan dilewati oleh sel telur ketika masa subur
wanita mulai berlangsung), dan ovarium/kandung telur.
Manfaat merawat
organ reproduksi adalah menjaga kebersihan di daerah nisfi tetap bersih, nyaman,
dan sehat. Serta mencegah munculnya bau tidak sedap, gatal-gatal, serta
tumbuhnya jamur dan bakteri. Dengan tujuan tadi, cara merawatnya adalah
menjaganya agar tetap kering dan tidak lembab dengan cara menggunakan CD
berbahan katun, mempraktikkan cara cebok yang benar, mengganti celana dalam 2x
sehari, saat mandi mencukur bulu yang tumbuh di kemaluan. Pada saat haid,
mengganti pembalut secara teratur minimal 2-3x atau saat sudah terasa penuh. Cara
lain yakni menghindari penggunaan pakaian dalam yang ketat, dan tidak
menggunakan alat pembersih kimia tertentu. Menjaga selaput dara tetap utuh dengan
tidak memasukkan sesuatu tertentu/barang-barang apa pun termasuk jari tangan ke
dalam vagina.
Tips Dapur
Istri Sehat
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu
berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu, dan
laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.
Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai
ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al Ahzab: 33)
Kaitannya dengan urusan dapur adalah seperti perkataan
Ibnu Taimiyah, yakni ada ulama yang menyatakan bahwa wajib bagi istri mengurus
pekerjaan rumah yang ringan. Sebagian ulama menyatakan bahwa yang wajib adalah
yang dianggap urf (kebiasaan masyarakat), dan pendapat yang terakhir
dianggap lebih tepat. Terutama untuk memasak masakan yang sehat dan higienis,
juga dapat meningkatkan kasih sayang dan memunculkan cinta kasih yang lebih
bagi suami.
Niat
dalam mengurus urusan dapur adalah dengan menyediakan makanan sehat, halal dan thoyyib
untuk keluarga. Manajemen keuangan dapat disisihkan dari urusan dapur, di
mana ‘sedikit cukup, banyak ada sisa’. Poin penting berbelanja adalah tempat
,terutama khusus hewan yang disembelih harus sudah sesuai syariat, tetapkan
menu harian sesuai dengan pedoman gizi seimbang mulai dari karbohidrat,
protein, mineral dan lemak. Cara menyiasatinya adalah dengan menetapkan menu
harian. Terakhir, buat daftar belanja dan memakai bahan yang berkualitas.
Setelah hal
tersebut, eksekusi resep-resep baru dengan percaya diri dengan mempertimbangkan
kecermatan dan ketelitian dalam takaran bahan masakan. Sesekali makan di luar
juga dapat dilakukan untuk mengusir jenuh. Jika istri diizinkan bekerja di luar
rumah, yang harus diperhatikan adalah sebelum bekerja pastikan kondisi dapur
dan meja makan rapi dan bersih. Istri juga hendaknya mempelajari food
preparation, terutama metode blansir yaitu teknik memasak dengan cara merebus atau mengukus sayuran
dalam waktu singkat kurang lebih 2-3 menit. Proses ini bertujuan membuat sayur
setengah matang agar lebih awet ketika disimpan. Caranya adalah dengan mencuci
sayur terlebih dahulu, potong-potong, rendam di air garam dan bilas.
Terakhir yang perlu diingat untuk menjadi istri qurrota a’yun adalah dengan mencari ridha Allah dengan mencari ridha suami, merawat diri lahir dan batin, menjaga kesehatan reproduksi, dan menjaga kesehatan keluarga dengan menyediakan makanan bergizi dari dapur sendiri.
0 komentar