Mengatur Rindu

By Zulfa Rahmatina - 7:45 PM


Sebenarnya dalam diagram alur, mata kuliah Aplikasi Psikologi mulai ditempuh pada semester 7. Tetapi beberapa teman mulai menempuhnya semester 6, di mana mereka harus menjalani magang di libur semester ini, yang berarti mereka diharapkan mampu membungkus rindu masing-masing untuk banyak alasan.

Situasi ini terjadi pula terhadap saya. Lebih-lebih ditempatkan di RSJD, saat ini saya merasa sedang berada dalam posisi nekat. Seperti yang beberapa kali saya tulis di sosial media bahwa saya mengambil peminatan aplikasi psikologi yaitu Klinis. Ketika beberapa—atau banyak—teman mengatakan itu rumit, sulit. Tentu saja.

Lihatlah mata kuliah yang mendukung peminatan tersebut. Biopsikologi, misalnya. Mata kuliah yang mempelajari neurotransmitter, syaraf-syaraf, atau zat-zat lain yang namanya saja susah diingat seperti nama anak-anak zaman sekarang. Psikologi Abnormal, yang mempelajari gejala-gejala berikut defisit yang ada sehingga individu terindikasi gangguan. Kesehatan Mental dengan promosi, prevensi hingga intervensi psikologis, Psikologi Klinis dengan isu-isu psikologi dari lingkungan sampai forensik, dan lain sebagainya yang pada mata kuliah tersebut saya mendapat nilai yang tidak sementereng nilai-nilai saya pada mata kuliah peminatan sosial, pendidikan-perkembangan, bahkan industri.

Dan saya memilih Klinis sebagai konsentrasi yang ingin saya tekuni. Apakah cukup nekat? Tunggu dulu. Sesungguhnya saya adalah tipe orang yang khawatir jika berhadapan dengan orang dengan gangguan mental, atau yang biasa disebut awam sebagai orang gila. Saya khawatir jika misalnya tiba-tiba saja dipeluk, atau ditusuk—maafkan cara berpikir saya. Jadi memilih Klinis adalah langkah yang menurut saya pribadi benar-benar nekat.

Tetapi bukankah nekat juga dilakukan Salman Al Farisi saat menjamin pemuda asing yang akan dihukum had hanya karena  agar jangan sampai dikatakan, di kalangan Muslimin tidak ada lagi rasa saling percaya dan mau menanggung beban saudaranya? Bukankah dengan nekat pula Ali ibn Abi Thalib tidur di ranjang Rasulullah saat rumah beliau dikepung kuffar Quraisy? Pemuda nekat yang pertama kali melontarkan anak panah di jalan Allah dan termasuk dari enam orang ahlus syuro adalah Saad ibn Abi Waqqash. Muhammad Al Fatih di usia 22 tahun, menaklukkan Konstantinopel Ibu Kota Byzantium pada saat para jenderal agung merasa putus asa. Tentu saja, nekat harus penuh pertimbangan, harus sesuai dengan kadar ukur yang diketahui diri kita sendiri.

Berbekal minat dan nekat, hari ini terlalu banyak hal yang saya dapat di Rumah Sakit Jiwa. Saya ke bangsal dengan klien akut dan bertemu dengan orang yang memiliki waham sebagai keturunan Pakubuwono, juga klien yang mengaku sebagai Yesus dan menganggap dirinya sudah mati. Saya bertemu dengan orang-orang terindikasi isolasi sosial, RPK, RBD, DPD, halusinasi, dan lain sebagainya. Saya berkenalan dengan teman-teman magang Psikologi UNDIP, saya mengenal banyak psikolog, belajar skoring EPPS, Eysenck, dan masih banyak lagi. Hari ini saya seperti menemukan, setiap orang yang saya jumpai memiliki rindu yang mereka simpan masing-masing pada relung dengan kedalaman beragam. Masih ada 29 hari untuk saya dan teman-teman menikmati proses magang ini. Semoga kami dapat menyelesaikannya dengan baik. Hingga rindu ini mampu diatur sedemikian rupa tanpa pekik yang mencekik. 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar