Hari Ini Aku Belajar

By Zulfa Rahmatina - 10:02 PM

Hari ini aku belajar tentang kehidupan
Likunya seringkali terasa terjal
Alurnya tak selalu datar tanpa rintang
Persimpangan pun, kadang hadir sebagai penimbang bimbang
Tapi bahkan saat datang masa-masa sulit,
saat semua terasa gelap dan sesuatunya seperti akan segera berakhir,
kehidupan tak pernah luput menyuguhkan kesejukan.
Ada pelita di alir air mata.
Ada jawaban untuk setiap asa.
Ada pelangi di akhir keringat juang yang tak jarang membekas duka dan derita.
Selalu ada…
Meskipun, terkadang, yang kita dapatkan jauh dari yang diharapkan.
Skenario langit Tuhan tetap terjalankan. Tetap menjadi yang terbaik dari segala rencana dan pilihan.


Hari ini aku belajar tentang persaudaraan.
Terjalin atas simpul-simpul iman.
Bertumpu pada sebuah suratan.
Jika pun terkadang terasa menyakitkan, tercipta gundah yang meresahkan, terasa panas hingga melepuhkan, tergores sampai merapuhkan,
selalu ada jalan perbaikan untuk persaudaraan, di atas sendi-sendi iman.
Persaudaraan ada untuk saling teguh-menguatkan.
Untuk saling bersandar bahu ketika beban terlalu berat untuk dipikul sendirian.
Untuk bergandeng tangan ketika bersama kita meraih sesuatu yang selalu diperjuangkan.


Hari ini aku belajar tentang cinta.
Ia rasa yang tak dapat diraba.
Tak ada raga yang membuat kita untuk sekadar menyapa.
Atas bahagia dan perih yang diberi,
tangis dan tawa yang terajut.
Kenangan-kenangan yang mengendap lama dalam ingatan.
Juga, atas fitrah rindu yang menerbitkan semu dalam pupuk mimpi yang merdu.
Meski getarnya, seringkali membuat debar yang kencang.
Meski kisahnya, seringkali meninggalkan jejak sesak di dada.
Rindu mengajar kita tentang kesabaran.
Kesabaran dalam penantian.
Kesabaran menjaga dari yang diharamkan.
Rindu mengajak kita berbincang dalam keheningan.
Saat tak jua tersibak rahasia-rahasia langit yang tertabir.
Saat belum tiba masa untuk saling jumpa dan meruahkan rasa.
Rindu adalah gelisah yang indah.
Rindu adalah melodi yang terlantun di setiap desah.
Lalu terlintas sebait tanya, "Apalagi yang lebih indah, selain dari kidung do’a orang-orang yang merindu?"
Lafadznya mengangkasa, dipersatukan oleh langit, terlingkup oleh mega-mega.
Lantas tercurah simbah tasbih dari seluruh makhluk-Nya.
Sebab hati yang senantiasa terpelihara dan dijaga.
Sebab desir rasa yang selalu dijauhkan dari yang tidak seharusnya ada.

Hari ini aku belajar. Mengumpulkan serak mozaik cinta, dan menaburkannya pada semesta. Hari ini aku belajar… dan akan terus belajar.




Jakarta Selatan, 28 November 2014.

  • Share:

You Might Also Like

4 komentar

  1. Bagus tulisannya lal :))

    -www.fkrimaulana.blogspot.com-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sudah membaca tulisan sederhana ini, Fikri :'))

      Delete
  2. keren kak zulfa, setiap hari kita terus belajar menemui dan mendapatkan hal baru. (y)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih telah menyisihkan waktu berharganya untuk membaca gores sederhana ini :')

      Benar sekali.. hal-hal baru yang kita temui, pengalaman yang kita dapatkan, seringkali datang sebagai pembelajaran dan proses pendewasaan :'))

      Delete