Hello Everyone!
Senang
sekali ketika akhirnya aku memulai tulisan ini. Mungkin, tulisan ini bakal
berbeda seperti tulisan-tulisanku di blog ini sebelumnya. Sedikit cerita,
pandemi ini aku banyaaak sekali mencoba resep baru. Selain menulis, rupanya self-healingku
adalah memasak. Rasanya menyenangkan mengikuti proses tahap demi tahap
mempersiapkan alat dan bahan, meraciknya, dan menyajikannya untuk keluarga.
Beberapa makanan yang kubuat terkadang ku-upload di WhatsApp story dan
mendapat respon beragam—mulai dari yang meminta resep, sampai mengataiku, ‘kok
masak terus!’
Tapi
daripada komen netizen yang entah kenapa selalu senada tersebut, hal yang
paling membuatku tidak enak hati, adalah Rusydi hehe. Beberapa waktu terakhir
ini dia sering mengajakku untuk diskusi—hal yang sebenarnya aku sukai. Tapi
entah karena apa, belakangan aku merasa sedikit kehilangan minat untuk hal-hal
yang kusukai—semoga tidak bertahan lama. Aku membalas pesannya, sekadarnya.
Kadang justru aku melemparkan topik baru, lalu menghilang. Wah kurang ajar
wkwk, maafkan aku ya, Rusyd. Akhirnya karena pesan Rusydi tertumpuk
sangat lama dan dia juga mengomentari WhatsApp storyku secara konsisten (untuk
meminta resep makanan yang kubuat), aku dengan tulus meminta maaf karena jarang
membalas pesannya—sebenarnya bukan hanya pesan dia yang tidak terbalas, tapi
hampir seluruh pesan masuk kubalas paling cepat dua atau tiga hari kemudian—dan
mengatakan bahwa aku sedang dalam kondisi hati yang buruk, kebesaran hatinya
yang memaafkanku dan agar memintaku santai sambil berucap, “Suasana hati yang
baik itu prioritas, kok,” sungguh membuatku tersentuh. Aku seperti diingatkan
sesuatu yang seharusnya kuingat lekat-lekat di pikiran dan hatiku bahwa it’s
not easy to be always okay, but it’s okay.
Soal
ini, mungkin akan aku bahas di tulisan yang lain. Tulisan kali akan aku gunakan
untuk membagikan resep makanan rumahan yang kubuat sebagai permintaan dari
beberapa teman—dan selain untuk menjadi arsip bagi diriku sendiri. So, here
we go.
Roti
Maryam Homemade
Bahan:
250 gram tepung terigu
protein tinggi
120 ml susu
3 sdm margarin cair
1 butir kuning telur
1 sdt garam
1 sdt gula pasir
Cara membuat:
Campurkan tepung, gula,
garam, dan telur, aduk rata. Tuang sedikit demi sedikit susu dan margarin cair,
uleni sampai kalis. Jika sudah kalis bentuk menjadi beberapa bulatan (aku jadi
12 bulatan kecil). Oleskan tiap adonan bulat tersebut ke dalam minyak goreng. Simpan
di tempat tertutup ± 1-2 jam.
Tahap selanjutnya,
pipihkan setiap bulatan dengan rolling pin. Iris memanjang semua bagian (maaf
aku ngga ada fotonya, step ini bisa di-skip karena ini buat munculin serat di
rotinya nanti), tambahkan topping (opsional), bentuk sesuai selera (biasanya
roti maryam sih bulat, hehe), panggang menggunakan teflon. Sajikan :)
0 komentar