#Cookhealing: Another Self-Healing

By Zulfa Rahmatina - 4:48 PM

Hello Everyone!

Senang sekali ketika akhirnya aku memulai tulisan ini. Mungkin, tulisan ini bakal berbeda seperti tulisan-tulisanku di blog ini sebelumnya. Sedikit cerita, pandemi ini aku banyaaak sekali mencoba resep baru. Selain menulis, rupanya self-healingku adalah memasak. Rasanya menyenangkan mengikuti proses tahap demi tahap mempersiapkan alat dan bahan, meraciknya, dan menyajikannya untuk keluarga. Beberapa makanan yang kubuat terkadang ku-upload di WhatsApp story dan mendapat respon beragam—mulai dari yang meminta resep, sampai mengataiku, ‘kok masak terus!’


Tapi daripada komen netizen yang entah kenapa selalu senada tersebut, hal yang paling membuatku tidak enak hati, adalah Rusydi hehe. Beberapa waktu terakhir ini dia sering mengajakku untuk diskusi—hal yang sebenarnya aku sukai. Tapi entah karena apa, belakangan aku merasa sedikit kehilangan minat untuk hal-hal yang kusukai—semoga tidak bertahan lama. Aku membalas pesannya, sekadarnya. Kadang justru aku melemparkan topik baru, lalu menghilang. Wah kurang ajar wkwk, maafkan aku ya, Rusyd. Akhirnya karena pesan Rusydi tertumpuk sangat lama dan dia juga mengomentari WhatsApp storyku secara konsisten (untuk meminta resep makanan yang kubuat), aku dengan tulus meminta maaf karena jarang membalas pesannya—sebenarnya bukan hanya pesan dia yang tidak terbalas, tapi hampir seluruh pesan masuk kubalas paling cepat dua atau tiga hari kemudian—dan mengatakan bahwa aku sedang dalam kondisi hati yang buruk, kebesaran hatinya yang memaafkanku dan agar memintaku santai sambil berucap, “Suasana hati yang baik itu prioritas, kok,” sungguh membuatku tersentuh. Aku seperti diingatkan sesuatu yang seharusnya kuingat lekat-lekat di pikiran dan hatiku bahwa it’s not easy to be always okay, but it’s okay.

 

Soal ini, mungkin akan aku bahas di tulisan yang lain. Tulisan kali akan aku gunakan untuk membagikan resep makanan rumahan yang kubuat sebagai permintaan dari beberapa teman—dan selain untuk menjadi arsip bagi diriku sendiri. So, here we go.

Roti Maryam Homemade



Bahan:

250 gram tepung terigu protein tinggi

120 ml susu

3 sdm margarin cair

1 butir kuning telur

1 sdt garam

1 sdt gula pasir

 

Cara membuat:

Campurkan tepung, gula, garam, dan telur, aduk rata. Tuang sedikit demi sedikit susu dan margarin cair, uleni sampai kalis. Jika sudah kalis bentuk menjadi beberapa bulatan (aku jadi 12 bulatan kecil). Oleskan tiap adonan bulat tersebut ke dalam minyak goreng. Simpan di tempat tertutup ± 1-2 jam.

Tahap selanjutnya, pipihkan setiap bulatan dengan rolling pin. Iris memanjang semua bagian (maaf aku ngga ada fotonya, step ini bisa di-skip karena ini buat munculin serat di rotinya nanti), tambahkan topping (opsional), bentuk sesuai selera (biasanya roti maryam sih bulat, hehe), panggang menggunakan teflon. Sajikan :)

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar