(Lelaki) Pada Hari Itu

By Zulfa Rahmatina - 9:11 AM


Ketika kita baru sampai sepenggalah, ada yang telah duduk di dekat jendela ditemani secangkir cokelat panas dan tempias sinar senja. Sendiri saja, menerka-nerka apa yang akan terjadi esok lusa, jika ia masih menyimpan bayang-bayang sosok yang sama.

Saat kita bertatap muka dan hanya diam tanpa kata, ada yang berusaha bersuara lewat bisik yang disampaikan desau ketika hening meraja. Masing-masing kita lalu tahu, diam memang bukan segala. Tapi ia menyimpan pesan, bahwa semua akan baik-baik saja.

Ketika akhirnya kau tahu jantungmu berdebar untuk siapa dan di persimpangan kau tak lagi bertanya, pada hari itu, kau mungkin akan mengerti. Perjalananmu, masih sangat jauh dari muara. Meski baik, ada lelaki lain yang terus meragukan kebaikanmu walau kau berjanji akan menjaga dengan segenap cara yang kau bisa. Lelaki itu barangkali khawatir jika mungkin kau terlupa, bahwa sampai kapan pun, ia tetap putrinya yang berharga.

Apa kau tahu? Suatu hari nanti, kau tak lagi diminta bercerita tentang perempuan yang menunggu balasan jawabanmu lewat pesan singkat, atau pilinan surat. Kau tak lagi diminta menceritakan kebaikanmu pada semua perempuan yang kau temui. Kau hanya akan mempertanggungjawabkan apa yang kau lakukan pada empat perempuan saja. Tidak lebih. Perempuan yang pernah kau singgahi hangat rahimnya. Perempuan yang tumbuh denganmu dalam masa lalu di naung atap yang sama. Perempuan yang kau habiskan sisa hidupmu bersamanya setelah kau renggut ia dari orang-orang terkasihnya, dan perempuan-perempuan dari rahim kekasihmu yang celoteh kecilnya terngiang saat letih kau bekerja.

Jika saja kau tahu lebih awal tentang itu, aku yakin. Tak akan ada lagi linang dari perempuan yang tidak sengaja kau tumbuhkan sesuatu yang sebenarnya tidak kau tanam. Tidak akan ada lagi perasaan-perasaan yang tak bertuan karena bertepuk sebelah tangan. Tak akan ada lagi rindu yang hanya disampaikan awan pada hujan. Tidak akan ada lagi. Jika pada hari itu, kau mampu dengan lantang memaparkan seluruh pertanggungjawaban.


Pada hari itu, sudahkah kau persiapkan sedemikian jawaban dan bukan hanya rupa-rupa alasan?

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar