Because Dakwah Is Love

By Zulfa Rahmatina - 10:19 AM


          Aku pernah terluka, untuk kemudian menggugat jalan cerita
          Aku pernah terjatuh, untuk kemudian terpuruk dalam kubang sempit nan gulita
          Aku pernah berada di puncak, untuk kemudian mengangkat dagu menantang langit
       Aku sering tidak mempedulikan segalanya, berjalan tanpa tahu arah, mengamati manusia dan membuat hipotesa acak, melihat dunia dengan sudut pandang yang terbatas, memikirkan hal-hal yang tidak penting….
            Tapi ketika aku mengenal jalan ini, jalan cinta para anbiya, jalan yang menuntunku kepada cahaya… aku terperangah. Kutemukan Asmaa, wanita dengan ikat sabuk yang disinari nur dari surga. Ada pula Aisyah, yang padanya bernaung bulir-bulir ilmu permata. Khansa, dengan untai kata semanis laku dan akhlaknya. Fatimah, dengan ikhlas dan tabahnya. Berjuta penghulu bidadari surga lainnya dengan santun sikap dan manis tuturnya, juga engkau, Ukhty… yang denganmu, beban ini dapat kita pikul bersama.
            Ketika aku lelah menghadapi semua ini, dakwah mengingatkanku akan lelahnya para sahabat yang tidak berarti sebab niat lillah semata…
          Ketika aku bersusah payah menegakkan pijakanku pada dunia yang mulai merenta dan tidak mempedulikan orang lain… dakwah mengajariku bagaimana aku harus meneguhkan pijakan dan melangkah bersama-sama dengan mereka yang hatinya tertaut pada-Nya…
            Ketika aku melihat semua ini terasa gelap dan menjadi berat, dakwah mengajariku bagaimana aku harus terus memupuk iman dan menjaga hati yang sering bernoda…
           Ketika tangis ini merebak dan menjadikanku ingin mengakhiri semuanya, dakwah mengajakku membincang akan titahNya. Tentang segala manis dan indah janjiNya kelak di surga. Tentang janji merasakan wangi misk. Tentang anganku yang menginginkan itu semua meski hanya merasakannya melalui selasarnya saja.
            Bersamamu, Ukhty…
      Kita bersama menapak jalan ini. Menguntai asa akan kejayaan ummat yang menghilang. Merenda tatih-tatih kecil demi dien-Nya yang kembali bersinar…
            Bersamamu, Ukhty…
           Kau mengajarkanku untuk selalu istiqamah pada jalan ini. Pada cita kita bersama. Pada jalinan yang terikat dengan ikatan yang dipersatukan oleh naung-Nya. Pada cinta yang tumbuh sebab hanya karena-Nya…
           Tapi seiring berjalannya waktu dan saat masing-masing kita sibuk dalam dunia baru, kau mulai menjauh. Kau menghilang. Kau mulai mengatakan kata-kata yang membuat hatiku seperti teriris. Kau bilang, tidak ada lagi yang dapat kau lakukan di jalan ini sebab kesibukanmu. Dan kau tidak ingin menodai jalan ini sebab dengan hadirmu.
            Tidak. Bukan begitu Ukhty, sayang….
Kau dulu mengatakan, tak masalah di bagian mana pun posisimu berada, dakwah terus membutuhkanmu. Amanah ini masih terus membutuhkan orang-orang yang tegar menghadapi uji dan coba. Dan kini, kami masih membutuhkanmu dalam jalan ini. Meski tak lagi berada di urutan pertama dalam daftar prioritas yang kau tulis di buku agendamu, meski waktumu yang berharga tak ingin kau buang dengan percuma, meski kau hanya melakukan sesuatu yang kecil…
Karena semua ini, pasti berbalas. Pasti tercatat. Dan sungguh, tidak ada satu pun kesia-siaan padanya.
        Sebab jika semuanya kembali pada keikhlasan hati, dalam barisan ini, seringkali kita tidak harus berada di depan, Ukhty sayang…
     Bukankah, dakwah telah mengajarkan kita mencinta saat terluka, bangkit ketika rapuh, dan berbagi meski sempit?
        Bukankah, ikatan kita yang melemah, sebab iman-iman kita yang terkadang rapuh, lalu menguat dengan eratnya, tanpa terpikir kelak kan diputus oleh masa, adalah juga karena dakwah?
        Bukankah, kita sudah saling berjanji, untuk saling menguatkan langkah pada jalan ini?
       Sebab semuanya pasti berproses. Sebab jalan ini, dari awal, tidak pernah menjanjikan jalan jalan tanpa persimpangan. Ia dipenuhi liku dan rintang. Juga onak yang tak jarang menghadang.
        Sebab dakwah adalah cinta. Dan cinta, akan menuntut segalanya darimu. Segala-galanya…
        Sebab yang indah, tak selalu dapat diperoleh dengan mudah. Maka bersabarlah. Semoga beroleh Jannah…


  • Share:

You Might Also Like

0 komentar