Sobat
muslim, cita-cita jadi tenar, beken dan segala tetek bengeknya, emang nggak
masalah. Nggak dosa. Tapi, apa hanya itu tujuan kita diciptakan? Apa menjadi
tenar bisa membuat kita merasakan sebenar-benarnya bahagia? Jika pun alasan
kita tenar itu dihubung-hubungkan dengan dakwah yang begitu dianjurkan agama,
apakah dalam diri, masih ada rasa ingin dipuji? Sebab jika begitu, masihkah ada
keikhlasan hati?
Essayku yang dimuat di situs Dakwatuna.com selengkapnya bisa di-klik di sini .
0 komentar