Berbicara
tentang menantu berarti berbicara mengenai proses bagaimana hal itu bisa
terjadi. Sebab menantu idaman tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi dia juga
muncul dari persiapan dan proses yang direncanakan secara matang. Berapa banyak
fenomena hubungan antara mertua dan menantu menjadi buruk bukan karena menantu
itu tidak bisa berbuat baik, tetapi disebabkan oleh faktor catatan masa lalu
sebelum anak tersebut menjadi menantunya, atau orang tua tersebut menjadi
mertuanya. Catatan hitam dan trauma masa lalu itu menjadikan hubungan keduanya
menjadi tidak baik.
Pentingnya
Memulai Proses dengan Cara yang Benar
Selektif
dalam memilih calon menantu adalah hal utama yang harus dilakukan sebelum
melangsungkan pernikahan. Selain itu, mempertemukan keluarga besar dari pihak
calon suami dan istri adalah langkah awal dari keridhoan kepada kedua calon
mempelai sebelum keduanya disatukan oleh akad. Hal tersebut juga membuat ketika
akad akan berlangsung maka laki-laki dan perempuan yang sebelumnya tidak
memiliki ikatan seakan-akan sudah menjadi keluarga besar dari keluarga pasangannya
bahkan sebelum akad berlangsung. Setelah berkeluarga, interaksi antar pasangan pun
memungkinkan untuk menjadi lebih dekat dengan mertua masing-masing. Hubungan yang
baik antar kedua besan adalah hubungan yang akan membuat hubungan antar anak
dan mertuanya menjadi sebuah hubungan yang berkualitas.
Memahami
Tugas dan Fungsi Istri Sebagai Menantu
Ketika seorang
perempuan memutuskan menerima pinangan laki-laki, maka hakikatnya perempuan
tersebut siap untuk membantu laki-laki yang kemudian akan menjadi suaminya
untuk lebih meningkatkan baktinya kepada orang tuanya dengan lebih maksimal. Jadi
secara teori, kewajiban seorang perempuan yang telah bersuami lebih wajib
berbakti kepada orang tua suami daripada berbakti kepada orang tua kandung. Sebab
anak laki-laki lebih wajib berbakti kepada ibunya, daripada istrinya.
Bagi suami,
istri dan ibu bukanlah pilihan. Sebab menjadi anak dan menjadi pasangan
memiliki kewajiban yang sama. Berbakti kepada orang tua dan bertanggung jawab
kepada istri bukanlah pilihan, namun keduanya harus ditunaikan.
Menjadi
Menantu Idaman
- - Sebagai seorang
istri, jangan sampai membandingkan mertua dengan orang tua kandung. Sebab pada
dasarnya keduanya merupakan sosok yang berbeda. Tidak ada manfaatnya untuk
membanding-bandingkan di antara keduanya, dan hal tersebut merupakan perilaku
yang menyakitkan. Seorang mertua sangat ingin diperlakukan sebagaimana orang
tua kandungnya.
- - Sebagai menantu,
usahakan untuk menawarkan bantuan sebisanya.
- - Dengarkan nasihat
mertua
- - Beri kesempatan
mertua untuk bisa bermain dengan cucu
- - Bersikap peka
terhadap mertua, misalnya ketika sedang kerepotan atau terlihat hajat ingin
dibantu
Menjaga
Kerukunan dengan Mertua
Salah satu
poin terkait interaksi dengan orang tua dan mertua yang dianggap cukup penting
adalah bagaiamana sejak awal pernikahan kita memutuskan untuk mandiri total. Seorang
istri akan sangat bagus jika di awal membuat kesepakatan setelah menikah akan
mandiri dan tidak berada di kapal besar bersama keluarga. Lebih baik
menggunakan sekoci kecil daripada menggunakan kapal besar bersama-sama. Sebab seharmonis
apapun hubungan sebuah keluarga, setiap kita memiliki rahasia, privasi, dan
batasan wilayah di mana orang terdekat kita sekalipun tidak boleh mengerti
rahasia tersebut.
Menjadi
Menantu yang Baik Bagi Mertua
5 hal yang sangat dibutuhkan untuk bersikap (terlebih bagi menantu laki-laki):
1) Tanggungjawab. Akhlak ini adalah akhlak utama yang jika dimiliki oleh seorang istri, suami, dan menantu, akan menjadi mulia di mata mertua. Tanggung jawab di sini mencakup semua hal baik itu urusan pendidikan anak.
2) Memiliki sikap hormat kepada orang tua. Seorang istri dalam hal ini akan bisa sangat menghormati orang tuanya sangat ditentukan oleh bagaimana contoh orang tua memperlakukan mertuanya.
3) Sikap cekatan. Bukan hal mudah bagi orang tua untuk menyerahkan anaknya dengan orang yang tidak dikenalnya. Jadi, peka, cekatan terhadap kebutuhan orang lain terutama mertua menjadi sesuatu yang penting.
4) Bersikap dewasa dalam menyelesaikan persoalan. Tidak ada pernikahan yang tanpa problem, dan hal tersebut mungkin terjadi berkaitan dengan mertua. Maka seharusnya menantu dapat memutuskan secara bijak dan dewasa terkait persoalan yang dihadapinya.
5) Kesadaran tentang finansial.
Ketika Mertua
Beranjak ke Usia Senja
Boleh jadi di antara kita ada yang diuji Allah swt dengan mertua yang melewati hari tuanya dengan penyakit berat dan butuh perawatan sangat ekstra. Maka dalam hal ini tidak ada yang paling bernilai dan berkesan bagi mertua kecuali perhatian dan penanganan menantu kepada mertuanya. Hal tersebut juga merupakan pintu surga bagi menantu, terutama menantu perempuan jika mampu menghabiskan waktunya dalam bakti kepada mertuanya, sebab di sanalah letak keridhoan dari sang suami.
0 komentar