Self Love: Sebuah Seni Mencintai Diri

By Zulfa Rahmatina - 3:20 PM

Sebagian besar dari kita rasanya tahu apa itu self love, tetapi tidak memahaminya. Kita makan karena kita mengerti bahwa kita membutuhkan makanan, dan kita berisitirahat ketika penat. Menyedihkan bahwa kebanyakan dari kita mencoba untuk menaklukkan pertempuran eksternal seperti menemukan cinta, menemukan kesuksesan, atau menemukan kebahagiaan, tetapi kita tidak memahami bahwa mencintai diri terlebih dahulu adalah akar dari segala sesuatu yang tumbuh.

Self-love juga termasuk terminologi populer yang saat ini sering dilontarkan dalam percakapan normal: “Kamu harus lebih mencintai diri sendiri.” “Kenapa kamu tidak mencintai dirimu sendiri?” “Kamu tidak bisa mencintai orang lain sampai kamu mencintai dirimu sendiri terlebih dulu.”

Ya, bagaimana kita bisa mencintai orang lain sebelum kita belajar mencintai diri sendiri tanpa syarat? Ketika kita mencintai diri sendiri secara bersyarat, kita tidak dapat mencintai orang lain tanpa syarat, karena mengapa memberi orang lain sesuatu yang tidak kita miliki?

Self-love lebih dari sekadar mengenakan pakaian bagus dan merias wajah, lalu mengklaim bahwa kita telah mencintai diri sendiri. ia tidak datang dari makeover kecantikan yang mahal dan satu set pakaian yang bagus. Tidak berasal dari membaca buku-buku yang menginspirasi, atau membuat hubungan percintaan yang baru. Meskipun hal-hal tersebut mendatangkan rasa nyaman dan memuaskan, kamu tidak dapat menumbuhkan self-love melalui jenis aktivitas ini.

Mencintai diri sendiri bukan sekadar keadaan merasa baik. Ini adalah keadaan penghargaan terhadap diri sendiri yang tumbuh dari tindakan yang mendukung pertumbuhan fisik, psikologis, dan spiritual kita. Self-love itu dinamis; ia tumbuh melalui tindakan yang mendewasakan kita. Ketika kita bertindak dengan cara yang memperluas cinta diri dalam diri kita, kita mulai menerima jauh lebih baik kelemahan kita dan juga kekuatan kita, memiliki belas kasih untuk diri kita sendiri sebagai manusia yang berjuang untuk menemukan makna pribadi, lebih berpusat pada tujuan dan nilai hidup kita, dan mengharapkan pemenuhan hidup melalui upaya kita sendiri.

Self-love dimulai dan diakhiri oleh diri kita sendiri, tidak bergantung pada bagaimana perasaan orang lain tentang kita, apa yang mereka pikirkan tentang kita, atau apa yang mereka katakan tentang kita. Validasi dari orang lain membuat ketagihan; kita bisa menjadi bergantung secara tidak sehat padanya. Padahal, self-love hanya bisa dikembangkan secara internal. Begini caranya:

 

1. To have self-esteem, start by doing esteemable things.

Langkah pertama untuk membangun self esteem adalah dengan melakukan hal-hal sesuai dengan value yang kita yakini. Artinya, kita harus membuat diri kita selaras antara yang kita pikirkan dan kita lakukan agar dapat merasa nyaman dengan diri kita sendiri.

2. Acknowledge all parts of yourself

Langkah yang kedua adalah dengan menerima diri kamu sepenuhnya. Kenali emosi, ketakutan, bentuk tubuh, suara, atau segala sesuatu yang membuat dirimu menjadi dirimu. Terima semua kelebihan dan kekurangan yang kamu miliki.

3. Affirmations

Beri afirmasi untuk dirimu sendiri. Mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja, “relax, you’re good enough,” kamu memiliki hati yang baik dan cukup dewasa, kamu berkompeten, cerdas, dapat diandalkan dan hal-hal positif lainnya perlu dilakukan agar kamu dapat memandang diri kamu dengan lebih positif dan merasa berharga.

4. Speak your truth.

Langkah selanjutnya adalah dengan mengatakan apa yang sebenarnya kita pikirkan dan kita rasakan. Mulailah mengekspresikan dirimu sesuai dengan apa yakini dan tanpa memikirkan penilaian orang lain. Kita tidak akan bisa menyenangkan seluruh orang, bukan?

5. Daily inventories

Alih-alih fokus pada kekurangan, sebelum tidur kamu bisa mulai menulis daftar bagaimana kamu menghabiskan hari. Hal baik apa yang telah kamu lakukan, bagaimana kamu merespon suatu kejadian, dan hal apa yang ingin kamu kembangkan ke depannya.

6. Connect with those who feed your soul.

Apakah selama ini kamu telah menjalin relasi dengan baik atau justru toxic? Untuk mengupayakan self-love, berhubunganlah dengan orang lain yang bisa menerimamu apa adanya dan mengajakmu untuk terus berkembang.

7. Learn to laugh at yourself

Langkah selanjutnya adalah bersyukur. Kamu bisa memulai bersyukur dengan hal-hal kecil yang telah kita dapat hari ini, seperti kegiatan yang masih dapat kita lakukan, makanan yang sedap, atau mental dan fisik yang masih diberi kesehatan. Sebab bukan bahagia yang membawa kita pada syukur, justru karena bersyukur, kita jadi berbahagia. 

8. Practice compassion and forgiveness

Memberi maaf dan kasih sayang penting untuk dilakukan kepada orang lain. Tapi, bisakah kamu juga melakukannya pada dirimu? Setiap manusia pasti pernah merasa gagal dan membuat kesalahan. Hanya saja, apa yang telah kamu lakukan dengan semua itu? Apakah kamu justru menghakimi diri di dalam hati, atau memaafkan diri sendiri (sambil tetap bertanggung jawab) setiap hari, bahkan dari waktu ke waktu?

9. Learn to laugh at yourself

Kamu juga dapat meningkatkan self-love dengan menertawakan diri sendiri. Dengan menertawakan diri sendiri, kamu belajar menerima dirimu apa adanya dan mengembangkan kapasitasmu dengan lebih baik. Ingat, menertawakan diri tidak sama dengan merendahkan diri ya.

10. Be of service

Langkah terakhir yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan self-love adalah dengan mulai berlatih membantu orang lain, sesuai dengan kapasitas yang kamu miliki. Dengan begitu, kamu dapat berbuat baik pada orang lain dan diri kamu sendiri dalam waktu yang bersamaan.

 


Referensi:

Rose, H. (2019, July 17). Find a Therapist. Retrieved Agustus 2020, 21, from Psychology Today: https://www.psychologytoday.com/us/blog/working-through-shame/201907/10-steps-self-love

 


  • Share:

You Might Also Like

0 komentar